Drama yang dibawakan oleh perwakilan
dari musyrif/ah MAJESTY tersebut mengajarkan arti penting dari keseimbangan
antara pengabdian seorang musyrif/ah di ma’had dan kewajiban seorang mahasiswa
dalam menuntut ilmu di bangku perkuliahan. Lebih lanjut mengenai AKTA, tujuan
dari diadakannya acara tersebut adalah agar musyrif/ah khususnya angkatan 2019
lebih mengenal diri dan tupoksi mereka sebagai musyrif/ah. “supaya kita bisa
merenungkan siapa sih kita, apa sih yang harus kita lakukan sebagai musyrif”
kata Muhyi, salah satu panitia AKTA.
Acara tersebut juga dihadiri oleh
murabbi/ah, salah satunya adalah Ustadz Syauqi selaku murabbi kesantrian Pusat
ma’had Al-Jami’ah UIN Malang. Dalam sambutannya, beliau berpesan agar
musyrif/ah MAJESTY (singkatan dari Musyrif/ah yang Jujur dan Beretos Kerja
Tinggi) harus tetap solid, profesional, dan mengajak untuk menata niat kembali
dalam hal pengabdian. “Cerminan ma’had ada pada musyrif/ah, maka harus
hati-hati, karena (kalian) membawa identitas ma’had” tegasnya.
Mudir Pusat Ma’had Al-Jami’ah,
Dr. Akhmad Muzakki, MA turut hadir dalam acara tersebut. Dalam sambutannya,
beliau menjelaskan bahwa ujung tombak dari segala kegiatan di ma’had adalah
musyrif/ah. Tanpa adanya musyrif/ah, program-program ma’had tidak akan berjalan
baik. Beliau juga berpesan agar musyrif/ah juga aktif mendampingi mahasantri
terutama selama masa pandemi seperti sekarang ini. “Harus menunjukkan profil anda
sebagai teladan, uswah, sahabat, partner kerja” ujar Kyai Muzakki, panggilan
akrab beliau.
Acara dilanjut dengan pembacaan
doa oleh Ustadz Syauqi. Sebelum memulai pembacaan doa, beliau memberikan
motivasi kepada musyrif/ah agar lebih semangat dalam melakukan pengabdian.
“Dalam pengabdian, tidak ada yang namanya pengorbanan, tapi penghormatan” kata
beliau. Setelah pembacan doa, acara dilanjut dengan doorprize dan games-games
yang seru juga sesi bernyanyi bersama yang memeriahkan malam tersebut. Acara
diakhiri dengan sesi foto dan makan bersama.(hk)
Great
ReplyDelete