UNITY 2020

Desain Maskot - Artikel - Cipta Cerpen - Fotografi - Musikalisasi Puisi - Mobile Legend

EL MA'RIFAH 78

FESTIVAL PENA 2017

EL MA'RIFAH 78

FOTO BERSAMA

DIVISI DESAIN 78

KONSEPTOR ALBUM MSAA 78

Sunday 24 March 2024

Ibu Nyai Shinta Nuriyah: Puasa Mengajarkan Kita Akhlak dan Budi Pekerti yang Luhur!

 

Malang, 25 Maret 2024 — Dalam suasana yang penuh keheningan Senin dini hari ini, gedung rektorat dipenuhi oleh ratusan civitas academica Ma'had Sunan Ampel Al Aly (MSAA) serta berbagai tokoh masyarakat yang hadir dengan penuh antusias. Mereka berkumpul untuk mendengarkan pesan bijak dari seorang tokoh yang tidak asing lagi, Ibu Nyai Shinta Nuriyah.

Acara tersebut merupakan rangkaian safari Sahur Keliling 2024 yang digelar di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. Dr. (H.C). Hj. Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, M. Hum, istri dari mantan Presiden RI sekaligus mantan Ketua PBNU, Gus Dur, menghadirkan satu pesan yang penuh makna: “Puasa adalah perisai dari keserakahan dan kemungkaran.”

Dalam ceramahnya, beliau mengajak para hadirin untuk merenung dan memaknai betapa pentingnya menjadikan puasa sebagai benteng yang kokoh dari sifat-sifat negatif tersebut. “Puasa mengajarkan apa kepada kita? akhlak dan budi pekerti yang luhur; karena puasa mengajarkan kita kesabaran, kejujuran, saling tolong menolong, saling menghormati, saling menghargai, saling mengasihi dan lain sebagainya,” ujar Ibu Nyai Shinta dengan penuh kearifan.

Tidak hanya sekadar memberikan ceramah, Ibu Nyai Shinta juga turut mengajak para hadirin untuk mengamalkan nilai-nilai puasa dalam kehidupan sehari-hari, menjadikannya sebagai panduan dalam berinteraksi dengan sesama anak bangsa dan lingkungan sekitar.

Safari sahur keliling yang menjadi tradisi tahunan Ibu Nyai Shinta Nuriyah ini tidak hanya memberikan energi spiritual bagi para hadirin, tetapi juga memberikan inspirasi serta motivasi untuk terus meningkatkan kualitas ibadah dan kehidupan bermasyarakat.

Dengan penuh semangat dan keikhlasan, Ibu Nyai Shinta Nuriyah terus mengemban peran sebagai pemimpin spiritual yang tidak hanya menginspirasi generasi masa kini, tetapi juga menjadi teladan bagi generasi mendatang dalam menjalani kehidupan yang penuh makna dengan nilai-nilai kemanusiaan.


Penulis: Bang Thoriq

Friday 22 March 2024

Prof Yudian Wahyudi: Maqashid Syariah Sebagai Metode Menalar Pancasila!



Malang, 22 Maret 2024  Prof. Yudian Wahyudi, Ph.D, yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), memberikan paparan yang mendalam tentang pentingnya menalar maqashid syariah, dalam kerangka metode, untuk memahami Pancasila dan hubungannya dengan nilai-nilai Islam. Acara tersebut diselenggarakan oleh BPIP dalam rangka sosialisasi penguatan ideologi Pancasila dengan mengangkat tajuk "Bedah Buku Islam dan Pancasila Perspektif Maqashid Syariah".

Gelaran sosialisasi ini menjadi sorotan utama di Gedung Sport Center Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, tempat di mana ribuan mahasiswa tingkat pertama hadir untuk mendengarkan paparan Prof Yudian Wahyudi.

Sebagai pembicara utama dan penulis buku tersebut, Prof Yudian Wahyudi menyampaikan pesan yang menggugah pikiran tentang keselarasan antara nilai-nilai Pancasila dengan prinsip-prinsip kunci dalam Islam, yang dikenal sebagai Maqashid Syariah. Dalam paparannya, beliau menegaskan bahwa implementasi Pancasila bukanlah sekadar retorika kosong, tetapi sebuah keniscayaan dalam membangun fondasi kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Maqashid syariah jangan hanya dipandang sebagai doktrin. Namun, akan lebih luas kalau dipandang sebagai metode," ungkap Prof Yudian Wahyudi dengan penuh keyakinan.

Beliau juga menekankan perlunya mengaplikasikan nilai-nilai agama melalui kerangka kebhinekaan yang dijunjung tinggi dalam Pancasila dengan prinsip-prinsip universal kemanusiaan, demi menciptakan harmoni dan kedamaian yang berkelanjutan.

Acara yang berlangsung meriah dan penuh semangat ini menandai komitmen kuat dari BPIP dan Prof Yudian Wahyudi dalam memperkuat pemahaman dan implementasi Pancasila sebagai landasan moral dan ideologis bagi masyarakat Indonesia di tengah arus perubahan zaman.


Penulis: Rojauna Zalfatthoriq (Bang Thoriq)