UNITY 2020

Desain Maskot - Artikel - Cipta Cerpen - Fotografi - Musikalisasi Puisi - Mobile Legend

EL MA'RIFAH 78

FESTIVAL PENA 2017

EL MA'RIFAH 78

FOTO BERSAMA

DIVISI DESAIN 78

KONSEPTOR ALBUM MSAA 78

Saturday 21 October 2023

Memaknai Hari Santri dari Perspektif Mahasantri Ma'had Sunan Ampel Al-Aly




Malang, 22 Oktober 2023 – Ma'had Sunan Ampel Al-Aly (MSAA) memperingati Hari Santri Nasional dengan upacara bersejarah yang sarat makna. Dalam rangkaian upacara tersebut, para santri MSAA yang kerap dipanggil mahasantri, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya sebagai bentuk penghormatan kepada para pejuang yang gugur dalam misi mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Momen penting nan bermakna dalam upacara tersebut adalah pembacaan naskah Resolusi Jihad 22 Oktober 1945, yang menjadi salah satu alasan mengapa hari ini diperingati sebagai Hari Santri Nasional. Menyanyikan lagu Yalal Wathon dan mars Hari Santri menambah magic yang membuat seluruh peserta upacara seketika terdiam penuh penghayatan. 

M. Fatkhur Rohman A., salah satu mahasantri MSAA, memaknai upacara Hari Santri sebagai penghormatan kepada para pejuang yang telah gugur dalam perjuangan memerdekakan dan memertahankan kemerdakaan Indonesia. Upacara peringatan Hari Santri Nasional tersebut menjadi pengingat bagi generasi milenial untuk melanjutkan perjuangan mereka. Menurut pria berpostur tubuh tinggi itu, gelar mahasantri membawa tanggung jawab lebih. Jika santri cenderung fokus mengembangkan kemampuan literasi Turats, maka idealnya mahasantri juga harus bisa mengimbanginya dengan kedalaman menganalisis problem-problem sosial masyarakat. Sebab, mereka diajarkan logical reasoning di kampus pada siang harinya, yang membantu mereka menjadi pemikir kritis dan berpengetahuan luas.

Zaein Wafa, Musyrif Kesantrian Mabna Ibn Rusyd, dengan antusias mengapresiasi upacara peringatan Hari Santri Nasional yang diselenggarakan di lapangan utama UIN Malang, “Peringatan ini bagus banget!”. Menurutnya, penyelenggaraan upacara tersebut sangat penting dalam memberikan dorongan semangat kepada para mahasantri. Pria yang akrab disapa Bang Zen itu juga memberikan nasehat bahwa meskipun mahasantri MSAA memiliki beragam latar belakang, setelah diberi gelar mahasantri, mereka semua memiliki tanggung jawab untuk merawat ruh santri atau kader Islam dalam setiap aktivitas mereka.

Rektor UIN Malang, Bapak Zainudin, sebagai pembina upacara, menyampaikan bahwa seluruh warga MSAA harus bangga menjadi santri. Tanpa santri mungkin negara Indonesia masih dijajah oleh bangsa asing. Santri adalah garda terdepan dalam menghadapi kebodohan. Semangat jihad santri adalah bukti dalam menjaga peradaban. “Oleh karena itu, banggalah kalian sebagai mahasantri!”, pungkasnya.

Peringatan Hari Santri di MSAA bukan sekadar seremonial, tetapi juga menjadi momen yang memacu semangat mahasantri untuk terus berkembang dan berkontribusi positif dalam masyarakat dan bangsa. Resolusi Jihad merupakan bukti kontribusi Nahdlatul Ulama, kiai, dan santri dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan bangsa, negara dan agama. Tugas mahasantri sekarang adalah berjuang, belajar, dan mewariskan ajaran para ulama terdahulu kepada generasi selanjutnya untuk membentuk dan membangun karakter yang islami dan berakhlakul karimah. 

Penulis: Rojauna Zalfatthoriq (Bang Thoriq)

Penyunting : AWS